Mari kita biasakan untuk melakukan tadarus Al-Qur’an sebelum memulai pembelajaran, dengan fokus pada aspekaspek penting seperti Al-Qur’an, Hadis, Keimanan, Fikih, Akhlak, dan Sejarah Peradaban Islam.
Lakukan tadarus Al-Qur’an dengan mematuhi ilmu tajwid dan makhārijul huruf dengan baik dan benar. Semoga kebiasaan ini mendatangkan petunjuk dan kemudahan dari Allah Swt. dalam memahami materi ajar tentang kontribusi cendekiawan Muslim di dunia kemaritiman, serta mampu menerapkan nilainilai tersebut dalam kehidupan seharihari. Āmīn.
Q.S. Yusuf/12:111
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُولِي ٱلْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ ٱلْذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Terjemah: “Sesungguhnya dalam kisahkisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orangorang yang mempunyai akal. Kisah itu bukanlah dongeng yang dibuatbuat, tetapi sebagai pembenaran terhadap apa yang sebelumnya (di dalam Taurat) dan penjelasan segala sesuatu serta petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.”
Q.S. Al-A’raf/7:176
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَـٰكِنَّهُۥٓ أَخْلَدَ إِلَى ٱلْأَرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُۥ ۚ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا ۚ فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Terjemah: “Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajatnya) dengan ayatayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing; jika kamu menghalaunya, ia menjulurkan lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, ia tetap menjulurkan lidahnya. Demikian itulah perumpamaan orangorang yang mendustakan ayatayat Kami. Maka ceritakanlah kisahkisah itu agar mereka berpikir.”
Q.S. Ar-Rum/30:9
أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا۟ ٱلْأَرْضَ وَعَمَرُوهَآ أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ ۖ فَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Terjemah: “Dan apakah mereka tidak bepergian di bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orangorang sebelum mereka? Orangorang itu lebih kuat dari mereka dan telah mengolah bumi serta memakmurkannya lebih banyak daripada yang mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasulrasul mereka dengan membawa buktibukti yang nyata. Maka Allah sekalikali tidak berlaku zalim kepada mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.”
Q.S. Ghafir/40:82
أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ كَانُوا۟ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوٓا۟ أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَشَدَّ قُوَّةً وَءَاثَارًا فِى ٱلْأَرْضِ فَمَآ أَغْنَىٰ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ
Terjemah: “Maka apakah mereka tidak bepergian di bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orangorang sebelum mereka? Mereka itu lebih banyak jumlahnya dan lebih besar kekuatannya serta peninggalanpeninggalan (yang mereka buat) di muka bumi, tetapi semua yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.”